Selasa, 26 Februari 2013

Gas 12 Kg Naik, Pengrajin Tahu-Tempe Keberatan





Beban perajin tempe tahu dipastikan akan semakin menumpuk, jika pemerintah menyetujui usulan Pertamina menaikkan harga gas elpiji 12 Kg Rp2.166/Kg atau Rp25.400/tabung.

Para Perajin tempe tahu terutama di Jakarta bakal makin kalut, kata Sekjen Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Franky Sibarani, Minggu (24/2).

Selama ini perajin sudah gelagapan menghadapi mahalnya harga kedelai. Karena itu, mereka menagih pemerintah agar segera mengeluarkan regulasi harga pembelian dan penjualan (HPP).Sehingga mereka berharap ada jaminan stok dan kepastian harga kedelai.

Belum juga beres menghadapi gejolak harga kedelai. Mereka kembali mnebghadapi bencana banjir yang melanda Jakarta belum lama ini. Akibatnya, tidak sedikit peralatan produksi yang mereka miliki terendam banjir.


Mereka harus memulihkan kembali (recovery) kondisi peralatannya yang terendam banjir. Bahkan bukan tidak mungkin harus mengganti dengan membeli peralatan baru.

Jadi untuk proses recovery ini, mereka selain butuh waktu, juga mengeluarkan uang yang tidak sedikit, tandasnya.

Memang mereka bisa menyikapi kenaikan semua beban tersebut dengan menaikkan harga jual. Tapi hal itu susah untuk dilakukan lagi. Sebab ukuran produknya sudah kecil, sementara harga jual naik.

Salah satu cara yang kemungkinan mereka tempuh adalah mengurangi produksi tempe tahu. Kalau produksi tempe tahu dikurangi, tentunya ada yang harus dikorbankan. Apalagi kalau bukan mengurangi pekerja yang ada,” tandasnya.

Jadi masalah kenaikan harga gas elpiji 12 Kg ini bukan hanya menggebuki pedagang warung nasi dan restoran, tapi juga industri makanan rumahan, termasuk perajin tempe tahu.

Sumber : www.itoday.co.id
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar:

Posting Komentar