Kamis, 28 Februari 2013

Aher-Deddy Curang?

PDI Perjuangan menemukan beberapa indikasi kejanggalan pada saat masa kampanye Pilgub Jabar 2013. Salah satunya adalah yang dilakukan incumbent Ahmad Heryawan. Aher diduga telah lebih dulu mencairkan uang bantuan desa sebesar Rp 4,5 miliar.

Ketua Pelaksana Tugas (Plt) PDIP Jabar Tubagus Hasanudin mengaku bahwa pencairan uang bantuan ke setiap desa Rp 100 juta per-desa terkesan dipaksakan. Dalam ketentuan bahwa dana bantuan tersebut bisa dilakukan pada quarter 1.

"Paling cepat April bisa dicairkan, ini ada indikasi yang dipaksakan," ungkapnya di sekretariat DPD PDIP Jabar, Bandung, Rabu (27/2). Modus inilah yang membuat Aher yang berpasangan dengan Deddy Mizwar diuntungkan dalam pencalonannya.

Pasalnya dalam beberapa temuan, kubu Aher saat pencairan uang tersebut meminta juga para Kepala Desa untuk mencoblos nomor 4. Dia memiliki banyak bukti dan sudah menyiapkan orang yang akan memberikan testimoni jika pencairan itu benar adanya.

"Jadi tidak benar bahwa uang bantuan untuk kepala desa itu belum cair," ungkapnya seraya menambahkan bahwa incumbent selalu rawan mencampur adukan APBD dengan kepentingan pencalonan.

Menurutnya masa pencairan yang dilakukan yakni pada periode 13 - 22 Februari. Sejumlah desa sudah menerima. Jumlahnya sama rata yakni satu desa Rp 100 juta. Cirebon salah satunya ada 11 Desa yang sudah menerima anggaran tersebut.

"Ini juga ada kejanggalan bahwa uang tersebut ada yang menerima ke rekening pribadi, bukan rekening pemerintahan desa," katanya. Lainnya adalah transaksi yang bergulir itu dilakukan hingga detik-detik jelang pencoblosan.

"Kami menemukan bahwa transaksi pencairan bantuan desa itu hingga 22 Februari, bahkan itu sampai tengah malam," ungkapnya.

"Beberapa saksi sudah menemukan temuan dan siap melakukan testimoni yang di mana saat uang dicairkan harus mencoblos nomor urut 4," tambahnya.

Dia menyayangkan jika demokrasi dicoreng oleh hal-hal yang sifatnya mencederai. "Incumbent telah menggunakan kekuasaannya mempengaruhi, konstituen melalui uang negara untuk menangkan pilkada. Saya punya banyak bukti," katanya. - mrdk-


Sumber : www.itoday.co.id
PDI Perjuangan menemukan beberapa indikasi kejanggalan pada saat masa kampanye Pilgub Jabar 2013. Salah satunya adalah yang dilakukan incumbent Ahmad Heryawan. Aher diduga telah lebih dulu mencairkan uang bantuan desa sebesar Rp 4,5 miliar.

Ketua Pelaksana Tugas (Plt) PDIP Jabar Tubagus Hasanudin mengaku bahwa pencairan uang bantuan ke setiap desa Rp 100 juta per-desa terkesan dipaksakan. Dalam ketentuan bahwa dana bantuan tersebut bisa dilakukan pada quarter 1.

"Paling cepat April bisa dicairkan, ini ada indikasi yang dipaksakan," ungkapnya di sekretariat DPD PDIP Jabar, Bandung, Rabu (27/2). Modus inilah yang membuat Aher yang berpasangan dengan Deddy Mizwar diuntungkan dalam pencalonannya.

Pasalnya dalam beberapa temuan, kubu Aher saat pencairan uang tersebut meminta juga para Kepala Desa untuk mencoblos nomor 4. Dia memiliki banyak bukti dan sudah menyiapkan orang yang akan memberikan testimoni jika pencairan itu benar adanya.

"Jadi tidak benar bahwa uang bantuan untuk kepala desa itu belum cair," ungkapnya seraya menambahkan bahwa incumbent selalu rawan mencampur adukan APBD dengan kepentingan pencalonan.

Menurutnya masa pencairan yang dilakukan yakni pada periode 13 - 22 Februari. Sejumlah desa sudah menerima. Jumlahnya sama rata yakni satu desa Rp 100 juta. Cirebon salah satunya ada 11 Desa yang sudah menerima anggaran tersebut.

"Ini juga ada kejanggalan bahwa uang tersebut ada yang menerima ke rekening pribadi, bukan rekening pemerintahan desa," katanya. Lainnya adalah transaksi yang bergulir itu dilakukan hingga detik-detik jelang pencoblosan.

"Kami menemukan bahwa transaksi pencairan bantuan desa itu hingga 22 Februari, bahkan itu sampai tengah malam," ungkapnya.

"Beberapa saksi sudah menemukan temuan dan siap melakukan testimoni yang di mana saat uang dicairkan harus mencoblos nomor urut 4," tambahnya.

Dia menyayangkan jika demokrasi dicoreng oleh hal-hal yang sifatnya mencederai. "Incumbent telah menggunakan kekuasaannya mempengaruhi, konstituen melalui uang negara untuk menangkan pilkada. Saya punya banyak bukti," katanya. - mrdk-


Read more about Tersebut by www.itoday.co.id
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar:

Posting Komentar